Persepsi Sosial



Kesan atau tanggapan seseorang terhadap orang lainnya dalam konteks sosial merupakan penjelasan sederhana mengenai persepsi sosial itu sendiri. Dan secara lebih luas lagi, akan didapati lagi penjelasan yang lebih dalam. Usaha seseorang untuk mengenali orang lain tidak sesederhana yang kita kira. Akan tetapi semua itu juga bergantung dengan informasi-informasi yang kita indera atau kita dapatkan dan bagaimana kita mempersepsikannya. Dari sini kita tahu akan pentingnya mengetahui jenis informasi apa yang kita gunakan untuk mempersepsikan orang lain dalam konteks kehidupan sosial mereka. Taylor (2009) menyebutkan beberapa jenis informasi sosial yang nantinya akan kita gunakan sebagai alat kita untuk membuat kesan terhadap orang lain. Informasi-informasi itu adalah peran, petunjuk atau ciri fisik, kemenonjolan, perilaku dan karakteristik, dan kategorisasi.
Peran sosial seseorang di masyarakat sangat berpengaruh sekali didalam pembentukan kesan terhadap orang tersebut. Karena pandangan terhadap peran sendiri sangatlah objektif; yaitu sangat bergantung pada peran itu sendiri dan kita lebih cepat menilai apa yang tampak sekilas dari individu itu. Apa yyang kita persepsi, merupakan apa yang kita lihat pula. Hal `ini tidak terlepas pulas dari kenampakan ciri fisik seseorang yang kita beri kesan. Setiap orang memiliki ciri fisik yang berbeda jadi tidaklah aneh jika dalam menilai mereka pun terjadi banyak anggapan. Masyarakat pun tidaklah hanya terdiri dari satu golongan saja. Akan tetapi semakin lama, masyarakat kita semakin heterogen dan individu hidup semakin berkelompok dengan yang lainnya. Diantara individu-individu itu ada yang memiliki sesuatu hal yang “menonjol” dalam aspek sosialnya. Maka orang lain akan cenderung mempersepsikannya dari ke-menonjolan tersebut, yang menjadikan orang tersebut berbeda dengan yang lainnya. Setiap perilaku yang ditampakan oleh seseorang juga bisa memberikan pengaruh terhadap bagaimana cara orang lain untuk membangun kesan terhadapnya. Dari berbagai macam informasi yang kita dapat mengenai seseorang, terkadang kita akan cenderung untuk mengkategorisasikan atau mengkelompokannya kepada kategori sosial, baik itu berupa ras, strata sosial, gender dan lain-lainnya.
Bisa dikatakan pula, kalau jenis-jenis informasi diatas tadi merupakan bahan dasar dari kita mempersepsi orang lain. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan pula untuk kita menggabungkan dan menghubungkan informasi-informasi tersebut didalam prosesnya. Dari sinilah timbul peng-integrasi-an kesan. Karena terkadang kita menilai seseorang tidak hanya dari satu aspek saja, melainkan dari beberapa aspek yang telah kita dapatkan. Hal ini juga bergantung kepada kemampuan kognitif seseorang didalam mengartikan suatu stimulus tertentu yang ia indera, beserta memori-memori yang ada. Pada dasarnya kita mempersepsi itu sangat erat kaitannya dengan seberapa banyak pengetahuann kita sendiri mengenai hal-hal yang akan kita persepsi dan maknai. Dengan menghubungan berbagai macam  hal tadilah, persepsi kita terhadap orang lain bisa lebih akurat, walaupun terkadang kita mempersepsi seseorang dengan cepat, karena hanya memandang dari satu aspek saja.
Jadi selain faktor-faktor eksternal atau yang ada diluar diri kita, faktor-faktor internal pun sangat mempengaruhi juga. Perkembangan kemampuan kognitif, tingkat emosi, keadaan psikis nya pula yang dapat mempengaruhi untuk membentuk suatu kesan terhadap orang lain, lebih-lebih kesan sosial. Apa-apa yang kita ketahui dan tidak ketahui memiliki pengaruh tersendiri terhadap pembentukan kesan. Teruatama terhadap orang asing yang jarang kita jumpai dikalangan masyarakat kita. karena sedikitnya pengetahuan kita terhadap mereka, jadi kita mempersepsikannya hanya sebatas apa yang sedikit kita ketahui dari mereka.     
Seseorang cenderung untuk menyimpulkan dengan cepat apa yang mereka lihat dan persepsikan dari orang lain. Terkadang hanya satu aspek saja yang mendasari seseorang didalam membuat kesan terhadap orang lain. Dan kesan pertama itu cenderung pula yang paling melekat atau teringat lama terhadap apa yang telah dipersepsikan. Akan tetapi, kesemua hal tersebut juga tergantung dari kemampuan masing-masing individu mengenali dan memaknai lingkungan sosial mereka. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan sudut pandang atau cara menilai individu terhadap individu atau kelompok sosial. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author