Didalam kehidupan keseharian kita, kita tidak pernah lepas dari berbagai macam aktivitas-aktivitas yang pada dasarnya kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sendiri. Seperti bergerak untuk makan atau minum didalam upaya memenuhi kubutuhan gizi badan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Tidak hanya bersifat hal-hal fisik saja, akan tetapi dari segi psikis atau mental kita, juga menuntut akan berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Untuk mempertahankan hidup, selain dengan bergerak, manusia juga harus berpikir menggunakan akal dan pikiran mereka. Supaya didalam mereka beraktivitas atau bergerak, mereka bisa lebih mengoptimalkan dan memaksimalkan aktivitas-aktivitas tersebut dengan baik dan tepat. Terutama didalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, seperti sandang, pangan, papan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Dahulu, orang-orang pedesaan bercocok tanam atau bertani membutuhkan bantuan kerbau untuk mengolah dan merawat tanah lahan tempat mereka bertani agar tetap subur dan baik, sekarang dengan berbagai macam kemajuan yang telah terwujud dari hasil berpikir manusia, para petani sudah bisa menggunakan mesin-mesin buatan pabrik untuk membajak dan mengolah tanah tempat mereka bercocok tanam agar tanah itu dapat diolah dan terjaga kesuburannya. Air yang keluar dari sumbernya sudah diolah dan dikemas kedalam kemasan-kemasan yang lebih higienis dan ekonomis, sehingga didalam kita memenuhi kebutuhan akan air, kita tidak terlalu kesulitan lagi dan lebih efisien. Tidak seperti dulu, yaitu orang-orang yang hendak minum air, harus mengambil dari sungai lalu menanaknya sebelum siap untuk dikonsumsi.
Semua itu merupakan inovasi buah hasil dari pikiran manusia. Dengan manusia berpikir mereka menjadi lebih mudah didalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Sekarang yang menjadi pertanyaan, apa berpikir itu ? bagaimana manusia bisa berpikir ? dan bagaimana proses-prosesnya sampai bisa membuat inovasi atau suatu hal yang baru dan bisa bermanfaat ? berpikir sendiri merupakan aktivitas psikis yang tidak kasat mata, yang ada didalam diri kita dan kita sendirilah yang bisa merasakannya. Didalam menyelesaikan problematika sehari-hari, kita juga butuh berpikir untuk memutuskannya, memilah dan memilih setiap solusi yang baik, benar dan bijak.
Hal-hal unik dan kecil seperti inilah yang sering kita lewatkan. Padahal sangatlah panjang sekali pembahasan mengenai berpikir atau kemampuan kognitif dari masing-masing manusia itu. Yang mana proses-proses dari berpikir itu merupakan bagian dari proses mental atau psikis juga. Banyak sekali proses-proses psikis mulai dari sensasi, persepasi, memori, kesadaran, imajinasi, bahasa, kecerdasan emosi dan lain-lain, yang saling terkait satu dengan lainnya didalam permasalahan kognitis manusia dan hal ini dapat kita pelajari dan pahami secara mendalam lagi pada pembahasan psikologi kognitif. Tidak hanya dari aspek psikis atau pun dari segi kognitif saja yang perlu kita pahami, akan tetapi kedua-duanya sangat berhubungan sekali didalam pemrosesan hal-hal mental yang sedemikian rupa itu.
Buah hasil dari proses-proses itulah yang akan memunculkan pemikiran atau hal-hal baru dalam kehidupan ini. Sebagaimana inovasi-inovasi yang telah dikembangkan oleh penemu-penemu dahulu. Kemampuan kognitif yang berbeda-beda dari masing-masing individu itulah yang membuat mereka menjadi manusia yang unik dan pembahasan mengenai kognitif sendiri tidak hanya sebatas dari proses dan hasilnya juga, akan tetapi faktor-faktor sebelum proses itu terjadi.
Ketika kita membaca tulisan ini pun, kita juga melakukan proses dari pada berpikir itu, mulai dari melihat objek atau stimulun dari luar melalui alat indera kita lalu kita melihat dan merangkai kata-kata yang kita baca mulai dari kata, kalimat hingga paragraf hingga kita memikirkan, memahami, dan mengingat tulisan-tulisan yang kita baca ini. Lalu kita mengucapkan apa yang kita baca dan pahami tadi dengan ungkapan bahasa lisan kita yang telah kita rangkai sedemikian rupa. Memang hal-hal sepele dan terkadang dipandang sebelah mata seperti ini, yang perlu diberi perhatian khusus. Karena semakin dipikir-pikir lagi, semua hal tersebut sangatlah menarik dan unik untuk kita kaji kembali. Jika kita mau memikirkan dan merenungkan sesuatu yang kecil, maka kita akan semakin bisa melihat tanda-tanda kebesaran-Nya yang terdapat didalam diri makhluk ciptaan-Nya.
Manusia hidup tidak hanya mengandalkan kemampuan berpikir mereka saja. Akan tetapi mereka juga mempunyai satu sisi lain dar kekuatan mental mereka, yaitu perasaan dan hati nurani. Segala macam bentuk emosi manusia yang sangat beraneka ragam itu, membuat manusia semakin unik dan penuh pertanyaan. Dimana emosi masing-masing manusia itu juga sangatlah berbeda antara satu dengan yang lainnya. Menurut William James (dalam Wedge, 1995) emosi adalah kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya. Perasaan manusia memang sangatlah berhubungan dengan lingkungan tempat tinggal seseorang itu. Walaupun munculnya dari diri sendiri tetapi dalam penerapannya bergantung dengan lingkungan sosial tempat tingga mereka. Perasaan manusia dengan manusia yang lainnya sangatlah menentukan hubungan sosialisasi diantara mereka. Karena hidup ini tidak hanya mengandalkan pikiran saja, akan tetapi perasaan juga sangat penting.
Dan yang sangat menentukan penerapan dari buah hasil pikiran dan perasaan manusia adalah didalam perilaku manusia itu sendiri. Dimana semua yang ada didalam diri manusia itu diungkapkan dengan perilaku-perilakunya. Perilaku atau sikap adalah ungkapan yang tampak dari luar dan bisa diamati oleh pelaku sosial lainnya. Bersosialisasi tidak hanya mengandalkan pikiran saja atau pun perasaan akan tetapi keduanya harus dilakukan dan diterapkan bersama-sama agar selaras. Serta perilaku yang selaras pula. Hal ini sangatlah menentukan tingkat sosial seseorang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar