Who
am I?
Siapakah anda? Dari mana kah
asalmu? Pertanyaan ini kerap kali kita dengar dimana kita berada, dan kapan pun
itu dalam suasan baru. Masih ingat ketika pertama kali ibu kalian mengatakan
kepada kalian, siapa nama kalian dan memperkenalkan dirinya sendiri dan ayah
kalian? Mungkin sebagian besar dari kalian tidak ingat detail kapan peristiwa
itu terjadi. Tetapi, sebagian kecil dari identitas mereka tetap terkenang dalam
benak kalian. Ibu saya pernah bercerita. Dulu, ketika saya pertama kali duduk
di bangku sekolah, di salah satu Taman Kanak-kanak daerah saya. Selain membekali
saya dengan materi, ibu saya setiap hari membekali saya dengan identitas ayah. Siapa
nama ayah, dan alamat rumah kami. Alasannya karena beliau hanya takut ketika
saya tidak tahu jalan pulang atau tersesat, saya bisa menggunakan identitas
ayah dan alamat kami untuk tetap bisa pulang kerumah dengan selamat. Saya dulu
berbeda dengan adik-adik saya atau anak-anak lainnya yang zaman sekarang harus
diantar jemput kedua orangtua. Saya semenjak TK memang harus mandiri, harus
mampu berangkat dan pulang sendiri. Dan saya rasa, cara ini sangat ampuh bagi
saya, karena saya bisa mandiri sejauh ini. Saya mampu hidup di tanah orang lain
yang sangat jauh dari tanah asal saya. Saya mampu berangkat menuju tanah
rantauan saya untuk menuntut ilmu ini sendiri, dan mengurus segala keperluan
saya disini sendiri. Sehingga sampai saat ini pun saya tidak pernah diantar
maupun dijemput oleh siapapun, walaupun perjalanan saya sudah sejauh ini.
Kembali pada identitas diri. Mengetahui
identitas diri kita merupakan hal yang wajib bagi kita, karena apa? Identitas diri
merupakan salah satu ikon yang ada sejak kita lahir sampai kita bawa mati
nanti. Contohnya, ketika kita mengisi suatu formulir atau biodata, jawaban-jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan pada lampiran tersebut adalah identitas diri kita. Contohnya
lagi ketika kita melamar suatu pekerjaan, UKM, atau mengisi formulir-formulir
lomba maupun beasiswa dll. Kenapa mereka harus memberikan formulir biodata yang
harus kita isi? Karena mereka membutuhkan identitas diri kita. Dan itu salah
satu bukti konkrit keadaan kita. Maka dari itu, pertanyaan-pertanyaan yang
ditujukan pada kita sendiri, harus mampu kita jawab sendiri karena jika tidak
maka kita telah mengalami suatu abnormalitas yaitu krisis identitas.
Selama kita masih berdomisili
di bumi ini, maka kita harus tahu tepat identitas diri kita masing-masing. Karena
perbedaan itu juga akan muncul ketika kita menunjukkan identitas diri kita
kepada mereka. Ketika kita mampu menjawab semua persoalan identitas, maka
kejelasan akan adanya diri kita akan kita miliki. Dan satu hal yang paling
penting, mereka akan mengenal kita dari identitas diri kita.
Karena kita tidak hidup
sendiri, maka kebutuhan akan identitas sangat penting. Kita adalah makhluk
sosial, jadi kita butuh beridentitas. Kita bukan orang gila yang hidupnya tidak
terarah. Tetapi kita adalah seseorang yang punya tujuan hidup. Dan mungkin,
identitas yang jelas ini lah yang akan membedakan kita manusia yang normal
dengan manusia atau makhluk yang tidak normal.
0 komentar:
Posting Komentar