Sebagai orang yang berakal, sudah barang tentu kita bisa berpikir dan memilah-milah pengetahuan. Semua yang kita ketahui telah menjadi bagian dari diri kita sendiri. Karena pengetahuan itu adalah milik siapapun yang mau berusaha memilikinya. Oleh karena itu, didalam kita memandang atau mempersepsikan suatu hal, pasti berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Jika kita berjalan keliling kota kita akan melihat berbagai macam benda-benda yang ada disekitar kita. Lalu kita akan melihat benda itu dari tempat berdiri kita. Semisal, kita berdiri di depan gedung. Maka kita akan melihat apa yang nampak dari gedung itu dari sisi depannya. Lain halnya, dengan seseorang yang berdiri di belakang gedung. Sudah pasti, ia akan melihat kenampakan gedung itu dari sisi belakangnya saja. Contoh-contoh seperti itulah, yang mungkin bisa menggambarkan mengenai keberanekaragamnya cara atau sudut pandang masing-masing individu. Sedangkan tempat berdiri yang dicontohkan diatas tadi, merupakan tempat berdirinya ke-ilmu-an seseorang atau kadar luas pengetahuannya. Karena hanya ilmulah yang bisa menjadikan individu itu berbeda dengan individu lainnya.
Dengan bervariasinya sudut pandang itu, sangatlah besar sekali peranannya didalam kehidupan kita sehari-hari. Bisa kita bayangkan, jika semua manusia mempunyai sudut pandang yang sama, maka manusia itu tidak akan bisa berkembang lebih baik lagi karena hanya monoton. Sebaliknya, semakin beragam, maka akan semakin banyak puka inovasi yang muncul dan kehidupan yang semakin berwarna lagi indah. Hal ini juga dikarenakan manusia sebagai makhluk sosial yang mana harus bisa bersosialisasi dengan individu atau kelompok lainnya. Dengan begitu.kehidupan pun dapat berjalan dengan lebih dinamis bukan sekedar statis.
Selain cara pandang individu terhadap suatu objek materi, individu itu juga memandang individu lainnya yang ada disekitar kehidupan sosial mereka. Keluarga, teman, tetangga dan masyarakat luas lainnya, merupakan lingkungan sosial yang mau tidak mau akan menjadi bagian dari kehidupan kita ini. Berbagai macam cara kita melihat orang-orang yang ada disekitar kita. Entah itu kita melihat dari pakaian luarnya atau pun sisi sosialnya. Semua itu memiliki keterkaitannya masing-masing. Memang, pada awalnya seseorang itu dipandang dari luarnya dulu. Karena apa yang tampak itu, terkadang juga mencerminkan apa isinya. Walaupun begitu, setting sosialnya juga.bisa kita pelajari. Cara berkomunikasi, bersosialisasi dan lainnnya, bisa dikatakan pula sebagai cara pandang atau ber-persepsi sosial.
Segala macam kehidupan sosial yang terjadi disekitar kita dan agen-agen sosialnya, bisa kita persepsikan menurut persepsi kita sendiri. Karena pada dasarnya kita juga memiliki pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Persepsi atau cara pandang disini sangat dibutuhkan sekali untuk menilai suatu hal, baik itu subjek maupjn objek. Nilai-nilai dan segala norma yang ada didalam setiap lapisan masyarakat banyak yang berbeda. Oleh karena itu, didalam kita berpersepsi sangatlah penting untuk bisa menilai suatu hal itu dengan lebih bijaksana lagi. Bukan hanya menilai dari nilai-nilai yang tersurat saja. Memilih memang tuntutan, dan menjadi bijaksana itu merupakan pilihan.
Label:
Masruri Yusuf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar